Senin, 23 April 2018

FILOSOFI “PEMILIH BERDAULAT NEGARA KUAT”



Pada Pemilu 2019 ini, KPU memilih tagline “Pemilih Berdaulat Negara Kuat”. Apa makna yang terkandung dalam kalimat tersebut?. Berikut penjelasan atas filosofi tagline “Pemilih Berdaulat Negara Kuat” yang disosialisasikan KPU melalui berbagai media promosi.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara menyatakan dengan tegas bahwa Negara Republik Indonesia berdasarkan pada kedaulatan rakyat. Makna kedaulatan berada di tangan rakyat yaitu rakyat memiliki kedaulatan, tanggungjawab, hak dan kewajiban secara demokratis untuk memilih pemimpin yang akan membentuk parlemen dan pemerintahan. Kedaulatan rakyat tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Dalam sistem politik demokratis, perbedaan kepentingan adalah sebuah keniscayaan, lumrah dan manusiawi. Apalagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang beragam baik agama, suku, budaya dan bahasa.

Pemilu merupakan sarana untuk mengkontestasikan gagasan dan kepentingan yang beragam tersebut secara damai dan beradab.Karena itu, Pemilu tidak boleh menjadi sumber konflik, justru Pemilu harus menjadi sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemilih memiliki peran strategis dan fundamental dalam membentuk parlemen dan pemerintahan yang kapabel, kredibel dan berintegritas. Karena itu, pemilih dalam menunaikan hak konstitusionalnya harus berdasarkan pada rasionalitas dan kesukarelaan. Pemilih harus benar benar berdaulat atas setiap pilihannya. Pilihan pemilih tidak boleh terdistorsi dan terciderai oleh aspek-aspek yang artifisial seperti primordialisme, pragmatisme dan politik transaksional.

Sudah saatnya demokrasi kita bertransformasi dari aspek prosedural menuju aspek substansial. Demokrasi kita harus mampu menjawab cita-cita kesejahteraan, pemerataan dan keadilan. Bekerjanya demokrasi substansial harus ditopang oleh parlemen dan pemerintahan terpilih yang profesional, transparan dan akuntabel. Pemerintahan akan bekerja dengan baik dan konsisten sesuai mandat konstitusi jika mendapat dukungan, kepercayaan dan pengawasan dari rakyat.

Terkait dengan hal ini, HM. Robert Usman menyatakan bahwa dirinya sangat sepakat dengan materi tagline KPU pada Pemilu 2019 ini. “Masyarakat memang perlu diingatkan bahwa salah satu fungsi pokok dari Pemilu—selain sebagai sarana pembelajaran politik bagi masyarakat—juga yang tak kalah pentingnya adalah untuk memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa," kata Wakil Bendahara Partai Golkar Kota Tangerang Selatan ini.

Artinya, ketika konsep itu tidak sungguh-sungguh dipahami dengan baik oleh warga, maka jangan heran bila kemudian negara menjadi lemah pasca-Pemilu. “Tentu saja hal itu tidak kita inginkan bersama. Mari kita jadikan Pemilu 2019 ini sebagai tonggak sejarah dalam perpolitikan kita bahwa Pemilu mampu menjadi momen untuk memperkokoh persatuan bangsa,” tandasnya.     

# Max / RUC  


   

Rabu, 18 April 2018

KPU TANGSEL LAKSANAKAN PENDATAAN PEMILIH



Sebanyak 18.985 rumah akan didatangi petugas untuk melakukan pendataan daftar pemilih.


Untuk memastikan tingkat akurasi data pemilih pada Pemilu 2019, KPU Kota Tangerang Selatan, Senin (16/4/2018) telah memulai program pendataan dan pencocokan data pemilih, atau yang biasa disebut dengan istilah “Coklit”. Kegiatan yang juga dilaksanakan secara serentak se-Indonesia itu dilakukan dengan metode door to door hingga 16 Mei 2018.

Terkait dengan program ini, KPU Kota Tangsel, sedikitnya telah menyiapkan 3.905 orang petugas Coklit, yang terdiri dari 3.797 Pantarlih, 162 orang PPS, 21 orang PPK dan KPU Kota Tangsel 5 orang. Para petugas tersebut akan disebar di 7 kecamatan di Kota Tangsel untuk mendatangi sekitar 18.985 rumah yang dipilih secara acak sebagai bagian dari pemutakhiran daftar pemilih tetap (DPT) jelang Pileh dan Pilpres 2019 mendatang.

Dari data yang dihimpun tim RUC, setidaknya terdapat 929.157 daftar pemilih sementara yang merupakan sinkronisasi dari data Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017, yang mencapai 881,382 pemilih.

Menurut HM. Robert Usman, yang kebetulan rumahnya didatangi petugas Coklit dari Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat pada hari pertama, dirinya memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KPU Tangsel atas pelaksanaan pemutakhiran data pemilih ini.

“Semoga proses ini berjalan lancara dan sesuai dengan harapan KPU. Sebab, hal ini menjadi sangat penting mengingat lewat proses Coklit inilah akan terjadi upaya perbaikan data pemilih, mencatat pemilih baru, serta mencoret pemilih yang tidak memenuhi syarat," ucap Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kota Tangsel ini.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam menghasilkan data pemilih yang berkualitas, dan menjadikan pelaksanaan Pemilu 2019 menjadi lebih dapat dipercaya dan memiliki legitimasi yang kuat.

"Kita sebagai warga negara harus menjadikan momen Pemilu 2019 ini untuk mengubah pola pikir kita tentang makna sebuah pemilihan. Artinya, inilah saatnya kita berdiri tegak sebagai pemilih yang berdaulat dan cerdas agar kita dapat memiliki wakil rakyat yang lebih baik ke depannya," tandas HM. Robert Usman.


# Max / RUC