SALAH satu perubahan yang paling
mencolok antara Pemilu 2014 dengan 2019 adalah soal metode penghitungan suara
untuk legislatif. Bila pada pemilu legislatif 2014 kita menggunakan metode Quata
Hare, pada pemilu 2019 nanti perhitungan kursi akan menggunakan metode Sainte
Lague. Perbedaannya, metode Quata Hare menggunakan konsep bilangan pembagi
pemilih (BPP), sementara sistem Sainte
Lague menggunakan bilangan pembagi tetap (BPT), di mana untuk mengonversi suara
menjadi kursi, metode ini membagi jumlah suara tiap partai di suatu dapil
dengan angka ganjil sesuai rumus.
Konstanta awal selalu dimulai dengan angka
1. Kemudian proses penghitungan dilanjutkan dengan angka ganjil berikutnya: 3,
5, 7, dan seterusnya. Setelah itu, hasilnya diperingkat sesuai dengan jumlah
kursi dalam suatu dapil. Sebagai contoh, jika jumlah kursi di dapil tersebut ada 4, maka akan
dibuat 4 urutan. Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan metode Sainte
League, berikut simulasi cara perhitungan kursi partai.
Misalkan di satu dapil memiliki jatah 4
kursi. Lalu, hasil perolehan suara pemilu legislatif 2019 di dapil itu adalah
sebagai berikut :
– Golkar : 200.000
– PDIP: 100.000
– Gerindra : 50.000
– Nasdem : 25.000
– Partai2 lain: 5.000
Dari simulasi hasil suara Pileg di atas
maka perhitungan perolehan kursi adalah sebagai berikut:
1. KURSI PERTAMA diperoleh oleh Golkar
karena suara terbanyak (200.000 suara)
2. KURSI KEDUA dihitung dengan cara sebagai
berikut;
a. Golkar : 200.000/3 = 66.666
b. PDIP : 100.000
c. Gerindra: 50.000
d. Nasdem : 25.000
Berdasarkan perhitungan kursi kedua ini PDIP memiliki suara tertinggi (100.000) maka PDIP mendapat 1 kursi.
3. KURSI KETIGA dihitung dengan cara
sebagai berikut;
a. Golkar : 200.000/3 = 66.666
b. PDIP : 100.000/3 = 33.333
c. Gerindra: 50.000
d. Nasdem : 25.000
Berdasarkan perhitungan kursi ketiga ini Golkar memiliki suara tertinggi (66.666) maka Golkar mendapat 1 kursi
lagi.
4. KURSI KEEMPAT dihitung dengan cara
sebagai berikut;
a. Golkar : 200.000/5 =40.000
b. PDIP : 100.000/3 = 33.333
c. Gerindra: 50.000
d. Nasdem : 20.000
Berdasarkan perhitungan kursi keempat
ini Gerindra memiliki suara tertinggi (50.000) maka Gerindra mendapat 1
kursi.
Karena jatah di dapil itu hanya 4
kursi, maka proses penghitungan suara sudah selesai dengan hasil akhir sebagai berikut:
A. Golkar : 2 kursi
B. PDIP : 1 kursi
C. Gerindra : 1 kursi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar