Kamis, 11 Januari 2018

AYO, RAWAT SITU GINTUNG


Belakangan ini kawasan Situ Gintung terlihat kurang terawat, khususnya di titik yang agak jauh dari lokasi wisata.


SITU GINTUNG adalah sebuah danau buatan yang terletak di kawasan Cirendeu, Kota Tangerang Selatan. Ia dibentuk oleh sebuah bendungan yang dibangun pada zaman  Kolonial Belanda pada 1933. Pada awalnya, Situ Gintung adalah sebuah bendungan untuk kepentingan irigasi di sekitar kawasan tersebut. Berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), awalnya bendungan tersebut memiliki luas 31 hektar, namun karena mengalami pendangkalan, luasnya berkurang menjadi 21,4 hektar di tahun 2009.

Dalam konteks upaya pengendalian banjir, Situ Gintung sangatlah penting mengingat ia mampu menampung sekitar 2,1 juta meter kubik air. Apalagi danau itu merupakan bagian dari daerah aliran sungai Kali Angke dan Pesanggrahan, yang lahir pada awal pembentukan dataran rendah Jakarta, sekitar 5.000 tahun silam. Baru kemudian Belanda menjadikannya bendungan untuk keperluan irigasi dan pengendalian banjir Jakarta.

Sekitar tahun 1980, area Situ Gintung mulai dilirik para pebisnis. Waduk tandon hujan itu pun digarap menjadi objek wisata alam. Berbagai fasilitas dibangun mulai dari restoran hingga sarana olahraga, serta bangunan-bangunan komersial lainnya. Tahun 2009, tanggul danau ini jebol hingga mengakibatkan banyak korban jiwa. Setelah terjadinya bencana, Situ Gintung sempat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung.

Hari ini (11/1/2018), tim Robert Usman Centre (RUC) mengunjungi kawasan Situ Gintung sebagai bagian dari kepedulian komunitas ini terhadap lingkungan sekitar. Dari pantauan RUC, di sejumlah titik kawasan ini tampak tidak mendapatkan perawatan yang cukup baik hingga danau ini terlihat agak kumuh. Di sekitar jalan setapak danau tumbuh semak-semak liar. Belum lagi dengan pemandangan penumpukan sampah di titik lainnya.


Ini menunjukkan pengawasan yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC)—yang kemudian menunjuk asosiasi pengusaha Situ Gintung untuk bekerja sama mengelola sekitar danau sebagai area komersial—belum dilakukan secara maksimal. Artinya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan ada baiknya bisa mengingatkan sejumlah pihak yang berkepentingan dengan Situ Gintung agar bisa meningkatkan pengawasan serta perawatan danau ini. Apalagi fungsi danau ini juga menjadi salah satu sarana pengendali banjir, maka pendangkalan-pendangkalan yang terjadi karena alam maupun manusia perlu segera diantisipasi secara dini.

# Max / RUC
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar