Minggu, 07 Januari 2018

APA MANFAAT PEMILU BUAT KITA?


Pemilih harus sungguh-sungguh berdaulat atas pilihannya bila ingin Pemilu menjadi bermanfaat untuk orang banyak.


Itulah benang merah yang dapat disimpulkan dari hasil diskusi Robert Usman Centre (RUC) Coffee Morning ke-3 yang digelar belum lama ini, Sabtu (6/12/2018) di Taman Jajan Bukit Nusa Indah, Serua-Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Dengan kata lain, pemilih sebenarnya memiliki peran yang sangat strategis dan fundamental dalam membentuk parlemen yang lebih kapabel, kredibel, dan berintegritas—selama pemilih tidak terdistorsi dan terciderai oleh aspek-aspek artifisial yang sifatnya hanya sesaat.

Ketua KPUD Kota Tangsel, Mohamad Subhan (kiri)
Narasumber diskusi kali ini, Ketua KPUD Kota Tangerang Selatan Mohamad Subhan, menegaskan bahwa sesungguhnya kita tidak bisa bersikap apatis terhadap politik, termasuk dalam menyikapi Pemilu. “Mengapa demikian, karena seluruh hal yang menyangkut tata kelola negara diatur oleh kebijakan politik, baik yang bersifat lokal, nasional, bahkan internasional. Penetapan harga kebutuhan pokok, misalnya, ditentukan oleh kebijakan politik. Pemimpin baik dan buruk juga lahir dari kompetisi politik,” ujar Mohamad Subhan.

Itu sebabnya saya percaya, tambah Subhan, Pemilu adalah suatu “momen sakral” yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Begitu kita menentukan pilihan, maka saat itu pula kedaulatan kita sebagai warga negara telah dijatuhkan kepada sosok kandidat yang dipilih itu. Mandat telah kita berikan kepada sosok di atas kertas suara tersebut. Karenanya jangan memilih atas dasar pertimbangan pada aspek-aspek artifisial, seperti primordialisme dan politik uang.

“Jangan berikan mandat itu kepada sosok-sosok yang tidak memiliki komitmen terhadap perkembangan masyarakat ke depan. Pesta demokrasi ini harus dijadikan sebagai sarana bagi kita semua untuk menjawab cita-cita kesejahteraan dan rasa keadilan sosial. Pemilu harus mampu menjadi sarana untuk membangun sikap kebenaran yang universal. Lewat Pemilu ini semoga saja kita mendapatkan pemimpin-pemimpin yang amanah,” tandas Subhan.

Dalam kesempatan ini Subhan juga menjelaskan, event Coffee Morning yang dilakukan RUC ini semestinya juga dilakukan oleh kandidat-kandidat lain. Sebab dari event seperti inilah kita sebagai masyarakat mampu menilai apakah kandidat ini memang layak dipilih atau tidak. “Karena itu saya sepakat dan memberikan apresiasi kepada RUC yang berani menyelenggarakan coffee morning ini sebagai ruang untuk saling membuka diri di antara kandidat dan calon pemilih agar Pemilu mendatang bisa lebih berkualitas,” ujar Subhan.

Sementara pemandu acara, HM. Robert Usman mengatakan, kegiatan RUC Coffee Morning ini memang ditujukan untuk membangun dialog positif antara kandidat dengan calon pemilih demi membangun tujuan bersama. “Di momen inilah, komitmen dan kapasitas seorang kandidat dapat terukur hingga tidak ada lagi istilah membeli kucing dalam karung,” tandas HM. Robert Usman.

Ditegaskan Robert Usman, Pemilu sebenarnya merupakan “sasaran antara” bagi kita semua. Substansi tujuannya tidak terletak pada momen Pemilu itu sendiri, melainkan pada hari-hari yang panjang pasca-Pemilu. Apa yang akan kita perbuat setelah Pemilu ini selesai?. “Di situlah kata kuncinya. Jadi, misalnya Anda semua memilih saya nanti pada Pemilu 2019—dan saya berhasil menjadi anggota DPRD--maka Anda adalah para pemegang saham atas kursi yang saya peroleh di lembaga legislatif,” kata Robert.

Selayaknya sebagai pemegang saham, maka Anda dapat mendesak saya untuk melakukan kerja-kerja yang telah disepakati demi peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal kita. Pada momen Coffee Morning inilah saya dan RUC siap membuka diri untuk merumuskan tujuan bersama kita pasca-pemilu mendatang. “Saya rasa di situlah kuncinya bagi warga untuk menentukan sosok kandidat yang dipilih pada Pemilu mendatang, hingga Pemilu menjadi bermanfaat bagi banyak orang untuk jangka panjang,” tegas HM. Robert Usman.

Dalam kesempatan yang sama, seorang Ketua RT di perumahan Vila Dago Tol, Ahmad, sempat memberikan testimoni di hadapan sekitar 50-an audience yang seluruhnya merupakan tokoh masyarakat perumahan Bukit Nusa Indah. Dikatakan Ahmad, apa yang disampikan HM Robert Usman bukanlah omong kosong. “Saya pernah mengalaminya di lingkungan tempat tinggal saya ketika Pak Robert masih menjadi anggota DPRD periode 2009-2014,” katanya.

Waktu itu, perumahan kami sering mengalami banjir besar karena lokasinya berada di tepian Kali Angke. Akhirnya kami mengajukan sejumlah item pembangunan untuk mengantisipasi banjir, seperti pembangunan tanggul, turap, dan betonisasi jalan lingkungan. Saat itu, kami berkonsultasi dengan Pak Robert dan beliau pula yang akhirnya mengawal usulan kami agar segera direalisasikan oleh Pemkot Tangerang Selatan. “Alhamdulillah, semuanya terealisasi dan hingga kini kawasan Vila Dago Tol tidak pernah dilanda banjir kembali,” tegas Ahmad. 


1 komentar: